Pelopor Perajin Batik di Kota Bogor
Berawal
dari upaya untuk membantu sejumlah pembatik yang menjadi korban gempa bumi di
Yogyakarta, Siswaya Syamhudi (51), yang menjadi pengurus Paguyuban Orang
Yogyakarta di Jakarta dan Bogor, bersama kawan-kawan mengadakan bakti sosial di
lokasi gempa. Kembali ke Bogor, Siswaya dan istrinya, Rukayah (44), membawa
serta empat perajin batik yang menjadi korban gempa.
Sambil
berupaya merintis usaha batik di Kota Bogor, Siswaya dan Rukayah juga berharap
bisa memberdayakan keempat perajin batik asal Yogyakarta tersebut.Dengan modal
awal sekitar Rp 150 juta, hasil menjual rumah dan mobil, keduanya membatik
bersama dengan empat pembatik asal Yogyakarta tersebut.
”Saya
ingin memberi kontribusi di kota tempat tinggal kami. Selain juga karena kami
merasa rasa nasionalisme terusik ketika batik diklaim milik negara lain,” kata
Siswaya tentang motivasinya merintis usaha kerajinan batik di Kota Bogor,
tempat tinggalnya sejak 25 tahun lalu.
Tekadnya
semakin bulat untuk menjadi perajin batik karena dia belum melihat ada warga
Kota Bogor yang menjadi perajin batik tulis ataupun cap.Tak seperti umumnya
motif batik yang dikenal di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Siswaya dan Rukayah
mulai membatik dengan motif gambar yang dikenal di Kota Bogor.”Biar batik kami
punya ciri khas tersendiri,” ujar Siswaya.Jadilah mereka membatik dengan
motif-motif yang berbeda dengan batik daerah lain, misalnya motif rusa, Tugu
Kujang, bunga bangkai, dan daun talas. Karena Bogor dikenal sebagai ”Kota
Hujan”, Siswaya juga membuat motif batik hujan gerimis.
Ketelatenan
dan kerja keras mereka membuahkan hasil.Siswaya yang semula karyawan sebuah
bank perkreditan di Bogor dan Rukayah yang sebelumnya bekerja di sebuah pabrik
garmen kemudian dikenal sebagai pelopor perajin batik di Kota Bogor.
Pembat ik yang dimulai dengan empat orang
kini terus bertambah menjadi 30 orang.Sebagian besar pembatik di tempat usaha
mereka adalah kaum muda.”Bagi kami, angka 13 itu merupakan
keberuntungan.”Pasalnya, keduanya memulai usaha batik di Bogor pada 13 Januari
2008.Batik hasil karya mereka tak hanya dikenal warga setempat, tetapi juga
dijadikan cendera mata oleh wisatawan lokal dan asing.”Wisatawan biasanya
datang langsung ke galeri dan bengkel batik kami,” kata Siswaya saat ditemui pada
September lalu.
Menjadi ikon
Usaha membatik dengan motif khas
Kota Bogor yang dilakukan Siswaya dan Rukayah rupanya menarik perhatian Wali
Kota Bogor Diani Budiarto dan istrinya, Fauziah.Diani Budiarto lalu meminta
Siswaya menunjukkan beberapa contoh motif batik yang bisa dijadikan ikon batik
Kota Bogor.
”Beberapa motif yang kami ciptakan
kemudian disetujui Wali Kota (sebagai salah satu ikon batik Kota Bogor),
seperti motif rusa tutul, yang memang idenya kami ambil dari rusa koleksi
Istana Bogor, dan motif Tugu Kujang,” tutur Siswaya.
Maka,
pada Hari Jadi Ke-527 Kota Bogor tahun 2009, batik-batik dengan motif khas Kota
Bogor itu pun diluncurkan Fauziah sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah
Kota Bogor. Batik-batik yang diproduksi Siswaya dan Rukayah itu kemudian
dikenal dengan nama Batik Bogor Tradisiku (BBT).Motif andalan BBT adalah kujang
kijang sebagai perlambang ketenteraman dan keamanan Kota Bogor dan motif hujan
gerimis yang merupakan wujud Kota Bogor sebagai ”Kota Hujan”.Diani Budiarto
juga mengimbau pegawai negeri sipil pada berbagai instansi di lingkungan
Pemerintah Kota Bogor sampai murid SD di kota itu mengenakan baju batik setiap
hari Kamis, terutama produk BBT. Dukungan dari Pemerintah Kota Bogor itu
membuat BBT semakin dikenal.
”Wali
Kota sering memberi cendera mata BBT untuk tamu-tamu dari mancanegara yang
berkunjung ke Pemerintah Kota Bogor,” ungkap Siswaya.
Tujuan
wisata
Tak
hanya produk BBT yang dikenal orang. Wisatawan asing dan lokal pun menjadikan
galeri BBT di Jalan Jalak 2, Kota Bogor, dan bengkel kerja BBT di Cibuluh
sebagai salah satu tujuan wisata di Kota Bogor.
”Wisatawan asing bisa melihat
langsung pembuatan batik di Bogor, tak terlalu jauh dari Jakarta,” ujar
Siswaya.
Dengan
tenaga pembatik yang relatif terbatas, produksi batik Siswaya-Rukayah setiap
bulan sekitar 100 lembar batik tulis, sekitar 1.000 lembar batik cap, dan
sekitar 4.000 lembar batik printing. Harganya sangat bervariasi, mulai Rp
100.000 sampai Rp 2,5 juta per lembar.Siswaya semakin yakin pilihan usahanya tak
salah.Tahun 2011, BBT dibawa berpromosi oleh Kementerian Perdagangan.Siswaya
pun membawa produknya berpameran ke sejumlah negara, seperti Malaysia,
Singapura, Thailand, Belanda, Jepang, dan China.
”Prospek batik Indonesia cerah, saya
optimistis,” kata Siswaya. Apalagi, awal September lalu, Lisha, anak sulungnya
yang juga bekerja di BBT, bersama dua desainer Indonesia difasilitasi
Kementerian Perindustrian untuk bekerja sama dengan tiga desainer Jepang guna
menciptakan motif-motif batik yang akan dipasarkan di Jepang.
Di
Bogor, Siswaya tetap berusaha memasyarakatkan batik. Ia, antara lain, membuka
kursus membuat batik tulis setiap hari Sabtu dan Minggu.
”Ke depan, kami berangan-angan di
Kota Bogor nanti ada kampung batik. Saya ingin mewujudkan hal itu,” kata
Siswaya seraya menambahkan, jejaknya telah disusul dua perajin batik di kota
itu, yang juga mengusung motif berciri khas Kota Bogor. (FX Puniman
Wartawan, Tinggal di Bogor)
Sumber :Kompas, Senin, 29 Oktober
2012 | 02:37 WIB
Pembahasan materi dalam ilmu filsafat
Padaberitainiadabeberapamateri
yang berkaitandenganfilsafatdiantaranyayaituTeori hilemorphisme:
materi punya kecenderungan /unkemampuan untuk dibentuk(morphe) dan akan dirubah
bentuk lain. Pada artikel ini, kain batik bisa dirubah bentuk lain menjadi baju
batik dengan berbagai motif misalnya baju batik motif rusa, tugu kujang, bunga
bangkai, dan daun talas. Adapun faktor yang menyebabkan kain batik bisa dirubah
menjadi baju batik diantaranya :
1. Penyebab
efisien : faktor yang memunculkan kejadian
Pak siswaya setelah
membantu korban gempa bumi di yogyakarta akhirnya membawa hasil idenya untuk
mengembangkan usaha batik batik di bogor yang berawal dari kondisi korban gempa
tersebut.
2. Penyebab
final : tujuan yang akan dibuat
Dari hasil
pengamatannya maka pak siswaya merumuskan tujuannya yang akan dibuat yaitu membuat baju batik
3. Penyebab
material : bahannya dari materi apa
Baju batik terbuat dari
beberapa bahan diantaranya yaitu benang yang kemudian dirangkai menjadi kain
batik yang berwarna putih, canting yang berfungsi semacam pena yang diisi lilin
malam cair sebagai tintanya, lilin malam dan pemanas. Lilin malam dalam proses
pembuatan batik tulis berfungsi untuk menahan warna agar tidak masuk ke dalam
serat kain yang tidak dikehendaki, kemudian pewarna yang diinginkan, pensil
untuk membuat corak motif, papan untuk merentangkan kain batik.
4. Penyebab
formal : faktor yang melekat pada benda itu sendiri yang menjadi penyebab.
Kain batik pada
dasarnya mempunyai faktor untuk dirubah yaitu sebagai penutup aurat. Dari
faktor inilah sudah melekat pada kain
batik yang menjadi penyebab untuk dirubah menjadi bentuk lain.
Selain
itu akal budi juga turut berperan dalam menyelami struktur yang ada. Akal budi
pak siswaya dan ibu rukayah menyelami
bagaimana caranya untuk menghasilkan batik yang berkualitas dan mempunyai ciri
khas bagi kota Bogor. Dengan baju batik yang bermotif rusa tutul menghasilkan
produk yang berkualitas dan bisa mengikuti acara pameran ke sejumlah negara
seperti Malaysia, Thailand, Belanda, Jepang, dan China.
Epistemologi
: cabang filsafat yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan atau bagaimana
kesadaran subjek memperoleh pengetahuan itu. Dengan berpikir dan mencari pengetahuan dengan rasa ingin tahu yang
tinggi, Pak Siswaya bisa menghasilkan beberapa motif batik seperti motif
batik rusa tutul yang menjadi salah satu ikon batik kota Bogor, motif kujang
kijang sebagai perlambang ketenteramandan keamanan kota Bogor dan motif hujan
gerimis yang merupakan wujud kota bogor sebagai “ kota hujan”.
Empirisme
: pengalaman yang berdasarkan pada penangkapan panca indera
Dari usaha batik Pak Siswaya yang
berhasil membuka galeri, para wisatawan datang langsungke galeri. Wisatawan asing bisa melihat langsung pembuatan batik di Bogor. Dalam hal ini, maka para
wisatawan asing bisa mengerti proses pembuatan batik yang dilakukannya secara sadar. Wisatawan menerima input data
tentang motif batik, cara pem buatannya dari galeri Pak Siswaya.
Pak
Siswayapun dalam membuat batik yang bermotif rusa tutul mengambil idenya dari rusa koleksi istana istana
bogor. Ide manusia secra langsung dari sensasi-sensasi tapi tetap melalui
refleksi terhadap ide-ide itu sendiri.
Sebelummembukausahagaleribatiknya,
paksiswayamempunyaipengalamanselama di Yogyakarta.Beliaumelihatkeadaanpenduduk
di daerahtersebut.Dalamfilsafathaltersebutmerupakanaposteri(setelahpengalaman).Iniberartipaksiswayalebihmengutamakanpengalamannyasetelahitubarumelakukanpemikiran.Akhirnyadaripengalamanmelihatkondisipenduduk
yang memprihatinkanmakapaksiswayaberusahamembantumerekadenganmembukagaleri
batik dandiberikesempatankerjasebagaikaryawan.
Dari
kesadarannya yang
kosongpaksiswayamengisinyadenganpengalaman-pengalamaninderawi.Dari pengetahuan
yang diperoleh, paksiswayamembandingkan ide-ide yang
diperolehdaripenginderaanyaitumembandingkan motif-motif batik yang ada di
jawatengahdan Yogyakarta yang akhirnyamenemukan motif batik yang
menjadicirikhas.
Selainmemberikontribusibagikotabogor,
paksiswayamempunyaitujuandenganadanyagaleri batik yaituuntukmeningkatkanrasanasionalismeyang terusikketika
batik diklaimmillik Negara lain. Rasa dalamaliranfilsafatmerupakacontohdarirasionalisme.Padaaliraninikebebnarandankesesatanpengetahuanterletakpadarasiokitabukanterletkpadaobjekatausuatubenda.Di
seluruhpenjuruduniapastiterdapat rasa.
Padawaktumerintisusaha
batik paksiswayatermasuksubjekpasif
(tidakmenentukanpengetahuansecaralangsungtetapimerefleksikandulupengalaman yang
diperoleh).Pengetahuan yang diperolehpaksiswayaberasaldariinderawiyaitusaatbeliau
di Yogyakarta yang kemudianpaksiswayadipengaruhiolehobjekyaitukondisiwarganya.
Pada
proses
pembuatanbatik,malamdicelupkan/dipanaskankedalamwajanyagnantinyaakanmeleleh.
Akhirnyamalamakanhabistetapi di alampikirkitamalamitumasihada yang
berbentukabstrak.
Substansiterseuttidakterpikirkantetapdapatdianalisaolehakalbudisecarajelas
(clear) danjelas (distinct) danterpilah-pilah. Hal
inidalamfilsafatmerupakanbagiandarimetodekeragu-raguan/skeptis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar